psiaceh.or.id/ – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Lampung, Dr H Puji Raharjo menyebutkan menurunnya tren politik identitas tak terlepas dari keberhasilan pihaknya dalam memasyarakatkan penguatan moderasi beragama selama hampir lima tahun terahir.
Hal tersebut dikatakan Dr Puji dalam sambutannya saat membuka Media Gathering bertajuk Ekspos Capaian Kinerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung Tahun 2023 di Hotel Bukit Randu, Bandarlampung, Senin (27/11/2023).
Menurutnya, polarisasi agama pada Pemilu 2024 tidak terlalu menonjol. Peristiwa ini berbanding terbalik dengan Pemilu sebelumnya.
Di Pemilu 2019, lanjut dia, masyarakat terpecah belah, dengan muncul istilah cebong dan kampret hingga kadrun.
“Baru saja mau sembuh luka Pemilu 2019 dan saat ini telah memasuki tahapan Pemilu lagi. Namun, patut disyukuri Pemilu tinggal 3 bulan lagi tetapi isu agama atau isu sara tidak terlalu menonjol,” ujarnya.
Dia menduga, minimnya politik isu sara pada Pemilu 2024 erat kaitannya dengan keberhasilan Kemenag memasyarakatkan penguatan moderasi beragama selama hampir lima tahun ini.
Terkait Pemilu 2024 juga, Kemenag Lampung akan mengerakkan seluruh kekuatan, seperti mendorong penyuluh agama se Provinsi Lampung, kader pelopor dan penggerak untuk menyuarakan islam moderat dan kedamaian hingga membawa pesan-pesan yang menyatukan.
Puji Raharjo berharap, seluruh jajaran Kemenag beserta dengan FKUB hingga ormas keagamaan untuk aktif menyuarakan kedamaian dan menghindari politik identitas.
Jangan Jadikan Kegiatan Keagamaan Sarana Kampanye
Dia juga menegaskan kepada peserta Pemilu agar tidak menjadikan kegiatan keagamaan sebagai sarana untuk berkampanye, misalnya dalam khotib khutbah jumat dan pengajian masjid.
“Kegiatan ibadah semestinya merawat kebangsaan, menciptakan masyarakat kondusif, tenang dan damai, ini yang penting. Jangan sekali-kali kampanye ditempat ibadah, karena dilarang dalam PKPU,” imbuhnya.
Dia turut menghimbau kepada khotib jumat agar menarasikan agama yang ramah, rahmatan lil alamin, serta memberikan harapan dan bukan ancaman, memberikan kabar bahagia dan bukan menakut-nakuti. (sandika)






Leave a Reply