India Mengintegrasikan Teknologi AI Untuk Ketepatan Prakiraan Cuaca

PEMBARUANID – India telah meningkatkan kemampuan ramalan cuacanya dengan mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan (AI) ke dalam metodenya. Langkah ini diambil di tengah meningkatnya peristiwa cuaca ekstrem seperti banjir dan kekeringan di seluruh negeri.

Seorang pejabat tinggi dari Departemen Meteorologi India (IMD) menekankan bahwa integrasi ini bertujuan untuk meningkatkan akurasi prediksi cuaca, yang sangat penting bagi sebuah negara dengan populasi yang besar dan sektor pertanian yang signifikan.

Dalam beberapa tahun terakhir, India telah menyaksikan kondisi cuaca yang memburuk sebagian disebabkan oleh pemanasan global. Peristiwa-peristiwa ini tidak hanya mengganggu kehidupan tetapi juga menyebabkan kehilangan nyawa yang signifikan.

Seperti dilaporkan oleh Gizmochina pada Kamis (28 Desember 2023), Centre for Science and Environment, sebuah badan independen, memperkirakan bahwa hampir 3.000 orang di India telah kehilangan nyawa mereka akibat cuaca ekstrem hanya pada tahun ini. Mengingat tantangan-tantangan ini, kebutuhan akan ramalan cuaca yang tepat dan tepat waktu menjadi sangat penting.

IMD, yang saat ini mengandalkan superkomputer dan model matematika untuk prediksi cuaca, melihat AI sebagai alternatif yang hemat biaya dan efisien. Pendekatan ini sejalan dengan tren global, karena negara-negara lain juga beralih ke AI untuk ramalan cuaca.

Sebagai contoh, Kantor Meteorologi Inggris telah mengakui potensi AI untuk merevolusi bidang ini. Perkembangan penting dalam hal ini adalah model AI yang didanai Google yang dilaporkan telah mengungguli metode ramalan tradisional.

AI dalam ramalan cuaca memiliki potensi transformatif bagi India. Dengan populasi 1,4 miliar dan menjadi produsen utama beras, gandum, dan gula, negara ini sangat bergantung pada ramalan cuaca yang akurat untuk keselamatan manusia dan perencanaan pertanian.

Inisiatif IMD untuk menggabungkan AI dapat menghasilkan ramalan yang lebih akurat dengan biaya yang lebih rendah, sebuah keuntungan besar mengingat banyaknya penduduk yang masih hidup dalam kemiskinan.

IMD telah mulai menggunakan AI untuk peringatan publik terkait gelombang panas dan penyakit seperti malaria. Rencana sedang dilakukan untuk memperluas observatorium cuaca guna menyediakan data yang lebih rinci, hal yang sangat penting untuk keberhasilan model AI.

Dukungan pemerintah terhadap inisiatif ini, termasuk mendirikan pusat untuk mengeksplorasi AI dalam ramalan cuaca, menandakan komitmen yang kuat untuk memanfaatkan teknologi untuk prediksi cuaca yang lebih baik. (***)