psiaceh.or.id/ – Tidak satu pun incumbent menempati posisi empat besar dalam poling yang dibuat sejumlah media, membuktikan jika masyarakat menginginkan sosok baru untuk menempati empat kursi senator asal Lampung di Senayan.
Hal tersebut diuangkapkan Akademisi Hukum Tata Negara Universitas Islam Negeri (UIN RIL) Fathul Muin kepada psiaceh.or.id/, Kamis (13/07/2023).
Muncul sejumlah nama pendatang baru di empat besar poling Calon DPD RI asal Lampung, menurut Muin, menunjukkan sebagian masyarakat membutuhkan figur baru.
"Ya, masyarakat membutuhkan sosok baru. Kendati hal itu belum menunjukkan secara universal," kata Muin.
Meski sudah memperoleh suara terbanyak dalam poling menurut Muin, Balon senator tersebut musti tetap kerja keras untuk menyongsong pemilihan 2024 mendatang.
[elementor-template id="13"]
[elementor-template id="11"]
"Hasil poling ini menjadi catatan khusus bagi petahana, mengapa tidak satupun masuk dalam empat besar," ujar dia.
Menurut Muin meski Poling tidak seakurat lembaga survei, poling online cukup memberi pengaruh kepada masyarakat.
"Mengingat dunia digital semakin berkembang, penting untuk balon senator mempublish kegiatan dan visinya menjadi wakil masyarakat Lampung, agar ia dikenal lebih luas," tutupnya.
Sementara itu, Pengamat Hukum Tata Negara Universitas Lampung (Unila) M. Iwan Satriawan menambahkan poling online semacam ini tidak bisa dijadikan patokan.
"1000 suara poling belum bisa dijadikan rujukan bahwa pilihan no 1 akan keluar sebagai pemenang pada Pemilu mendatang," ujar Iwan.
[elementor-template id="13"]
[elementor-template id="11"]
Ia menilai, bisa jadi poling yang dilakukan hanya menyasar kelompok tertentu. Padahal jumlah pemilih di Lampung sebanyak 6.5 juta orang.
Selain itu, lanjut Iwan, poling semacam ini perlu dilakukan secara rutin, dengan durasi waktu 3 bulan sekali. Jika dilakukan secara rutin, kemungkinan besar akan terjadi perubahan suara.
Ia menambahkan, poling online mesti menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Dikerahui, poling yang diinisiasi oleh Radar Lampung misalnya, empat perolehan suara teratas justru diisi oleh pendatang baru.
[elementor-template id="13"]
[elementor-template id="11"]
Penjaringan aspirasi dengan koresponden 46.614 itu, Khaidir Bujung tercatat mendapatkan suara terbanyak berjumlah 14.916 voters atau setara 32 Persen.
Disusul oleh Petrus Tjandra dengan 13.265 voters atau sebanyak 28,46 Persen. Dan posisi ketiga diisi oleh Benny Uzer yang memperoleh suara sebanyak 7.441 voters atau setara 15,96 Persen.
Kemudian, pada poling yang dilakukan Rilisid Lampung juga menunjukkan jal yang sama. Dengan koresponden sebanyak 14.283 yang merupakan pembaca Rilisid, Khaidir Bujung kembali memperoleh suara terbanyak.
Khaidir Bujung yang merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) itu mendapatkan suara sebanyak 6.539 suara atau setara 45,8 Persen.
Selanjutnya, Petrus Tjandra berada di posisi kedua dengan memperoleh 5.742 suara atau sebanyak 40,22 Persen. Dan posisi ketiga diisi oleh Davit Kurniawan yang mendapatkan 967 suara atau sebanyak 6,77 Persen. (sandika)







Leave a Reply